Keajaiban Satu Juli
Hai readers! Selamat bulan Juli, ya! Kemarin kalian sudah bikin wish kan? Dan pasti wish-nya itu macem-macem. Well, secara keseluruhan pasti kita semua berharap,"July, please be good..".
Dan disini aku mau cerita tentang hal yang aku alamin waktu membuka satu-Juli itu. Mungkin buat kalian, hal yang aku alamin bukanlah hal yang luar biasa. Simple kok!-menemukan temen masa kecil. Kalian pasti masih inget sama temen kalian waktu masih kecil kan? Karena kita menghabiskan banyak waktu bersama dia, jadi paling gak kita pasti ingat namanya. Tapi ini beda, guys! Aku berkenalan-kembali dengan teman masa kecil aku 7 tahun lalu!
Keadaannya sekarang adalah begini: aku dan dia bertemu semenjak aku masuk SMA. Kami gak pernah kenal sebelumnya. Kebetulan kami juga ber-tetangga dan ber-gereja di gereja yang sama. Oh ya, dia juga teman ngawanku. 2 tahun belakangan ini semuanya mengalir begitu saja hingga kami menjadi teman yang dikatakan baik sekarang. Dan semua berubah setelah kami mengobrol panjang lebar pada tanggal 30 Juni tengah malam. Dimulai dengan obrolan-obrolan yang gak tahu kemana arahnya. Obrolin ini-itu dan sebagainya, ternyata sudah jam satu pagi. Dan kamipun saling bersalaman mengucapkan, "Selamat bulan Juli, ya!". Kemudian kembali melanjutkan percakapan kami. Percakapan kami melaju kearah masa kecil kami; aku di Jakarta dan dia di Dumai. Kemudian semua semakin menarik saat kami membahas tentang kota Jakarta. Dia bercerita bahwa dia juga pernah tinggal disana saat liburan. Dan tempat tinggalnya memang gak terlalu jauh dengan rumahku saat itu; dia di Cempaka Putih dan aku di Johar Baru. Menurutku, kami memang gak mungkin bertemu sebelumnya walaupun tempat tinggal kami berdekatan, karena penghuni di Jakarta gak sedikit, bukan? Tapi pernyataan gak mungkin yang kukatakan sebelumnya menjadi mungkin saat- ternyata dia ber-gereja di gereja yang juga sama denganku di Jakarta; GBKP Jakarta Pusat. Dari situlah kami mengungkap semua hal yang kami tahu tentang gereja itu. Mulai dari bentuk bangunannya, jajanan favorit disana (otak-otak ikan, burger, dan es krim), dan yang paling bikin kaget: dia kemungkinan besar adalah orang yang aku benci dulu. Karena dia adalah keponakan dari guru KAKR yang dekat sekali dengan aku, bik Stella. Dia bilang, tiap kali dia ke gereja dia pasti meluk bik Stella dari belakang sambil bilang, "Ini bibikku lho!". Sejarahnya adalah, aku gak pernah suka kalau ada orang lain yang dekat juga sama bik Stella. Seingatku, aku pernah mempunyai sebuah konflik dengan anak yang melakukan hal seperti itu tadi. Yah, mungkin itu dia? Dan yang paling bikin kaget lagi, dia juga sepupuan sama temen gereja aku dulu;Lala. Hahaha! Aku pikir, ya ampun dunia kok bisa sesempit ini ya? Rasanya gak mungkin hal seperti ini terjadi. Pernyataanku juga dibenarkan olehnya. Kami sampai tertawa gak karuan sangking gak percayanya. Dia bilang, "Apalah rencana-Mu ya Tuhan....hahaha!". Yup, apasih yang Tuhan rencanain buat kami? Berpuluh-puluh ribuan kilometer, bertahun-tahun lamanya, tiba-tiba ketemu lagi! Dan kami sama sekali gak tau, gak inget, dan gak nyangka ternyata kami punya memori sedalam ini! Aduh, gak ngerti lagi adek bang. Kemudian kamipun saling menyalahkan satu sama lain karena sampai ngebahas masa kecil. Bagaimana kalau memang kami gak ngebahas masa kecil kami? Kami pasti gak akan pernah tahu fakta ini, kan? Fakta yang paling menggilakan menurut kami berdua. Apa memang sudah waktunya kami untuk tahu? Atau mungkin ini "Keajaiban Satu Juli"? Guys, rasanya aku memang gak pernah rasain terkabulnya wish-ku. Tapi ini sama sekali gak kami minta, malah dikasih. Hahaha. Huf, gak kerasa kami ngobrol sampai jam dua pagi lho! Dan yang perlu diketahui adalah selama dua setengah jam kami berbincang dengan posisi berdiri dan dibatasi oleh pagar rumah. Yah, gila memang. Dia mengaku gak pernah ngobrol dengan cewe sampai selarut ini. Aku pernah sih, lewat telepon. Tapi kalau berbicara secara langsung seperti ini, aku juga baru pertamakalinya. Tanpa pikir panjang, kamipun meng-update tentang apa yang kami rasakan saat itu-gila. Dia: "Amazing miracle first Juli!". Aku: "Speechless. Sekian. Huahahahahaha!". Dan akhirnya kami menyudahi percakapan kami dan kembali kerumah masing-masing.
Well, di dunia ini semuanya memanglah mungkin. Jadi bersiaplah karena kalian ada menerima kejutan dari Tuhan! Judul postinganku ini aku ambil dari update-an temenku itu, "Amazing miracle first Juli" tapi aku buat kedalam Bahasa Indonesia dengan sedikit perubahan. Dan aku mau bilang ke dia tentang postingan ini. Hahaha. Rencana kami kedepannya adalah "Berburu Otak-Otak Ikan di Medan". Otak-otak ikan yang kami maksudkan bukan otak-otak ikan yang berbentuk panjang, tapi yang bulat. Kalau ada yang tahu tempat membelinya di Medan, silahkan DM via Twitter ke @yhnlarizha ya! Bye readers!
Keadaannya sekarang adalah begini: aku dan dia bertemu semenjak aku masuk SMA. Kami gak pernah kenal sebelumnya. Kebetulan kami juga ber-tetangga dan ber-gereja di gereja yang sama. Oh ya, dia juga teman ngawanku. 2 tahun belakangan ini semuanya mengalir begitu saja hingga kami menjadi teman yang dikatakan baik sekarang. Dan semua berubah setelah kami mengobrol panjang lebar pada tanggal 30 Juni tengah malam. Dimulai dengan obrolan-obrolan yang gak tahu kemana arahnya. Obrolin ini-itu dan sebagainya, ternyata sudah jam satu pagi. Dan kamipun saling bersalaman mengucapkan, "Selamat bulan Juli, ya!". Kemudian kembali melanjutkan percakapan kami. Percakapan kami melaju kearah masa kecil kami; aku di Jakarta dan dia di Dumai. Kemudian semua semakin menarik saat kami membahas tentang kota Jakarta. Dia bercerita bahwa dia juga pernah tinggal disana saat liburan. Dan tempat tinggalnya memang gak terlalu jauh dengan rumahku saat itu; dia di Cempaka Putih dan aku di Johar Baru. Menurutku, kami memang gak mungkin bertemu sebelumnya walaupun tempat tinggal kami berdekatan, karena penghuni di Jakarta gak sedikit, bukan? Tapi pernyataan gak mungkin yang kukatakan sebelumnya menjadi mungkin saat- ternyata dia ber-gereja di gereja yang juga sama denganku di Jakarta; GBKP Jakarta Pusat. Dari situlah kami mengungkap semua hal yang kami tahu tentang gereja itu. Mulai dari bentuk bangunannya, jajanan favorit disana (otak-otak ikan, burger, dan es krim), dan yang paling bikin kaget: dia kemungkinan besar adalah orang yang aku benci dulu. Karena dia adalah keponakan dari guru KAKR yang dekat sekali dengan aku, bik Stella. Dia bilang, tiap kali dia ke gereja dia pasti meluk bik Stella dari belakang sambil bilang, "Ini bibikku lho!". Sejarahnya adalah, aku gak pernah suka kalau ada orang lain yang dekat juga sama bik Stella. Seingatku, aku pernah mempunyai sebuah konflik dengan anak yang melakukan hal seperti itu tadi. Yah, mungkin itu dia? Dan yang paling bikin kaget lagi, dia juga sepupuan sama temen gereja aku dulu;Lala. Hahaha! Aku pikir, ya ampun dunia kok bisa sesempit ini ya? Rasanya gak mungkin hal seperti ini terjadi. Pernyataanku juga dibenarkan olehnya. Kami sampai tertawa gak karuan sangking gak percayanya. Dia bilang, "Apalah rencana-Mu ya Tuhan....hahaha!". Yup, apasih yang Tuhan rencanain buat kami? Berpuluh-puluh ribuan kilometer, bertahun-tahun lamanya, tiba-tiba ketemu lagi! Dan kami sama sekali gak tau, gak inget, dan gak nyangka ternyata kami punya memori sedalam ini! Aduh, gak ngerti lagi adek bang. Kemudian kamipun saling menyalahkan satu sama lain karena sampai ngebahas masa kecil. Bagaimana kalau memang kami gak ngebahas masa kecil kami? Kami pasti gak akan pernah tahu fakta ini, kan? Fakta yang paling menggilakan menurut kami berdua. Apa memang sudah waktunya kami untuk tahu? Atau mungkin ini "Keajaiban Satu Juli"? Guys, rasanya aku memang gak pernah rasain terkabulnya wish-ku. Tapi ini sama sekali gak kami minta, malah dikasih. Hahaha. Huf, gak kerasa kami ngobrol sampai jam dua pagi lho! Dan yang perlu diketahui adalah selama dua setengah jam kami berbincang dengan posisi berdiri dan dibatasi oleh pagar rumah. Yah, gila memang. Dia mengaku gak pernah ngobrol dengan cewe sampai selarut ini. Aku pernah sih, lewat telepon. Tapi kalau berbicara secara langsung seperti ini, aku juga baru pertamakalinya. Tanpa pikir panjang, kamipun meng-update tentang apa yang kami rasakan saat itu-gila. Dia: "Amazing miracle first Juli!". Aku: "Speechless. Sekian. Huahahahahaha!". Dan akhirnya kami menyudahi percakapan kami dan kembali kerumah masing-masing.
Well, di dunia ini semuanya memanglah mungkin. Jadi bersiaplah karena kalian ada menerima kejutan dari Tuhan! Judul postinganku ini aku ambil dari update-an temenku itu, "Amazing miracle first Juli" tapi aku buat kedalam Bahasa Indonesia dengan sedikit perubahan. Dan aku mau bilang ke dia tentang postingan ini. Hahaha. Rencana kami kedepannya adalah "Berburu Otak-Otak Ikan di Medan". Otak-otak ikan yang kami maksudkan bukan otak-otak ikan yang berbentuk panjang, tapi yang bulat. Kalau ada yang tahu tempat membelinya di Medan, silahkan DM via Twitter ke @yhnlarizha ya! Bye readers!
0 komentar